"meninggalkan sesuatu amalan kerana manusia adalah riak manakala melakukan sesuatu amalan kerana manusia adalah syirik yang nyata"

~menulislah kerana Allah~

Saturday, March 2, 2013

Ya Allah... aku rindu!

bismillah...

Aku rindu zaman ketika HALAQOH adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan. Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban bukan pilihan apalagi beban dan paksaan.

Aku rindu zaman ketika DAUROH menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan . Aku rindu zaman ketika TSIQOH menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan

Aku rindu zaman ketika TARBIYAH adalah pengorbanan, bukan tuntutan, hujatan dan obyekan. Aku rindu zaman ketika NASIHAT menjadi kesenangan bukan su’udzon atau menjatuhkan …

Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini . Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba manjadi lagu kebangsaan…

Aku rindu zaman ketika hadir LIQO adalah kerinduan dan terlambat adalah kelalaian . Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos yang ngepas dan peta tak jelas.

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar berjalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah . Aku rindu zaman ketika pergi liqo selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan …

Aku rindu zaman ketika binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo . Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya.

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya. Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya …

Aku rindu zaman itu …

Ya Rabb …

Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami …

Ya Rabb …

Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini …

"Sang Murabbi" - KH Rahmat Abdullah


***

Allah... Allah.. Aku Rindu!

Thabbit Qulubana...