raungan anak Palestin
Ayah...!!,
kata mereka kau penjahat,
kata mereka kau penjahat,
padahal sebenarnya engkau bukan penjahat,
ayah..!!,
mengapa mereka jauhkan aku darimu,
mereka menangkapmu tanpa memberi kesempatan,
untuk menciumku meskipun hanya sekali,
atau mengusap air mata ibu,
mengapa mereka jauhkan aku darimu,
mereka menangkapmu tanpa memberi kesempatan,
untuk menciumku meskipun hanya sekali,
atau mengusap air mata ibu,
ibu...!!,
aku melihat air mata di kelopak matamu setiap pagi,
apakah palestin tidak berhak diberi pengorbanan...??,
setiap hari aku bertanya kepada matahari,
ibu, apakah ayah akan kembali pada suatu hari,
ataukah dia akan pergi selamanya sampai hari kiamat,
atau dia akan mengusap air mata ibu yang terus menitis setiap hari...??,
wahai ayah,
aku melihat air mata di kelopak matamu setiap pagi,
apakah palestin tidak berhak diberi pengorbanan...??,
setiap hari aku bertanya kepada matahari,
ibu, apakah ayah akan kembali pada suatu hari,
ataukah dia akan pergi selamanya sampai hari kiamat,
atau dia akan mengusap air mata ibu yang terus menitis setiap hari...??,
wahai ayah,
dimanakah engkau...??,
ooh...bayi-bayi yang dijajah,
kini telah datang hari raya baru setelah hari raya tahun lalu,
dan bayi baru pun terlahir sesudah bayi yang itu,
dan para syuhada berguguran,
setelah gugurnya syahid yang lalu,
sedang ayah masih disembunyikan di sebalik jeruji besi,
dalam sel mengerikan yang tidak layak dihuni manusia,
mana hari kemenangan dan kehancuran penjara-penjara besi itu...??,
malulah kalian...
malulah kalian...
malulah kalian...,
aku ingin ayah pulang,
ooh...bayi-bayi yang dijajah,
kini telah datang hari raya baru setelah hari raya tahun lalu,
dan bayi baru pun terlahir sesudah bayi yang itu,
dan para syuhada berguguran,
setelah gugurnya syahid yang lalu,
sedang ayah masih disembunyikan di sebalik jeruji besi,
dalam sel mengerikan yang tidak layak dihuni manusia,
mana hari kemenangan dan kehancuran penjara-penjara besi itu...??,
malulah kalian...
malulah kalian...
malulah kalian...,
aku ingin ayah pulang,
aku ingin ayah pulang,
aku ingin ayah pulang....!
aku ingin ayah pulang....!
dimanakah kita??? BANGKITLAH..!
saudaraku...!!
dimanakah kita...??
di saat saudara kita derita,
di saat darah mengalir di tubuh mereka,
di saat tangisan menghujani tanah air tercinta,
Saudaraku...!!
sedarkah kita...??
mereka di sana dinoda,
mereka di sana disiksa,
mereka di sana bertarung nyawa,
Saudaraku...!!
butakah kita...??
melihat mereka reba sebagai syuhada,
melihat hujan peluru yang membanjiri saban masa,
melihat yahudi bersorak meraih kematian saudara kita,
Saudaraku...!!
pekakkah kita,
mendangar rintihan mereka yang merobek jiwa,
mendengar letupan membinasa tubuh mereka,
mendengar lagu riang yahudi laknaktullah,
Saudaraku...!!
bodohkah kita...??
melihat perdamaian sebagai penamat sengsara,
menuduh saudara kita sebagai punca binasa,
lantang bersuara namun tiada hasilnya,
Saudaraku...!!
tak malukah kita...??
kita berharta,
tapi mereka,
melawan dengan pecahan batu-bata,
bangkit tanpa senjata yang gagah,
berbekalkan Allahuakbar,
mereka ke barisan pertama,
biar peluru menjadi hadiah,
mereka berundur selangkah,
Saudaraku...!!
tak takutkah kita...??
bila Allah berkata,apakah yang kita lakukan demi agama-Nya,
apakah yang kita buat demi Al-Aqsa,
apakah, apakah dan apakah...??
Bangunlah kita...!!
dari mimpi indah,
kita di ambang kesulitan,
agama kita diperlekehkan,
saudara kita diolok-olokkan,
bangkitlah...bangkitlah...bangkitlah...!!
No comments:
Post a Comment